Info Sekolah
Rabu, 29 Okt 2025
  • Selamat Datang ! di Website Resmi SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang Mendidik Sepenuh Hati
  • Selamat Datang ! di Website Resmi SMK Negeri 1 Robatal Kabupaten Sampang Mendidik Sepenuh Hati
28 Oktober 2025

Api Sumpah Pemuda Menyala di Halaman SMKN 1 Robatal

Sel, 28 Oktober 2025 Dibaca 18x

Smeknero – Mendidik Sepenuh Hati. Matahari baru naik separuh, tapi panasnya sudah terasa membakar ubun-ubun. Di halaman SMKN 1 Robatal, Puluhan siswa berdiri tegap dalam barisan rapi. Seragam mereka masih licin disetrika, namun peluh sudah mulai menetes. Hari ini, Selasa 28 Oktober 2025, mereka bukan sekadar menjalani rutinitas upacara — mereka sedang merayakan makna menjadi pemuda Indonesia.

Bendera Merah Putih berkibar perlahan, diiringi lagu kebangsaan yang dinyanyikan dengan suara bulat dan jujur. Di balik wajah-wajah muda itu, ada semangat yang mungkin tak seramai kota besar, tapi justru lebih tulus.

Di tengah halaman, Kepala SMKN 1 Robatal, Ahmad Fauzi, berdiri di mimbar dengan tegap. Di tangannya, naskah pidato Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia. Namun, yang disampaikan bukan sekadar teks — melainkan semangat. Dengan suara lantang dan penuh tenaga, di bawah terik matahari yang menyengat, beliau membacakan pesan Menteri dengan jiwa seorang pendidik sekaligus pemimpin yang percaya pada masa depan anak-anaknya.

Tugas pemuda sekarang bukan mengangkat bambu runcing untuk berperang, tapi mengangkat ilmu, kerja keras, dan kejujuran!” seru beliau.
Kalimat itu menggetarkan suasana. Murid-murid menyimak, sebagian mengangguk kecil. Di zaman ketika godaan instan begitu mudah, pesan itu terasa seperti tamparan lembut — mengingatkan bahwa perjuangan hari ini bukan di medan perang, melainkan di ruang kelas, di bengkel, di ladang ilmu.

Beliau melanjutkan, membacakan bagian lain pidato Menteri:
“Masih banyak pemuda dan pemudi yang jujur, tangguh, dan berani — tersebar di pelosok kampung dan kota.”
Kalimat itu terasa relevan. Karena Robatal, meski jauh dari sorotan, menyimpan banyak anak muda seperti itu — sederhana, tapi pantang menyerah.

Pidato ditutup dengan kutipan dari Presiden yang dibacakan penuh semangat:
Jangan takut bermimpi besar. Jangan takut gagal. Pemuda bukan pelengkap sejarah, tapi penentu sejarah berikutnya.

Suasana mendadak hening. Hanya terdengar desir angin yang lewat di antara barisan siswa. Ada yang menunduk, ada yang tersenyum tipis. Mungkin mereka sedang membayangkan masa depan — menjadi bagian dari sejarah, bukan hanya penonton.

Upacara usai. Langit Robatal tetap panas, tapi semangat di dada para siswa SMKN 1 Robatal justru terasa makin menyala. Hari ini, mereka tidak hanya memperingati Sumpah Pemuda, tapi juga menegaskan janji baru: bahwa dari sekolah kecil di pelosok Madura ini, api semangat bangsa masih terus menyala.

Artikel ini memiliki

0 Komentar

Tinggalkan Komentar