Smekenero – Mendidik Sepenuh Hati. Pagi itu, udara di Robatal terasa berbeda. Di halaman SMK Negeri 1 Robatal, Sampang, sinar matahari menembus lembut di antara daun jati yang meneduhkan halaman sekolah. Bukan hari biasa — sebab hari itu, para siswa duduk di depan layar komputer, bersiap menghadapi Tes Kemampuan Akademik (TKA). Tak ada pensil, tak ada kertas ujian. Hanya layar monitor, papan ketik, dan keberanian untuk menjawab tantangan.
Dua ruang ujian disiapkan dengan rapi, masing-masing menjalankan dua sesi. Petugas panitia lalu-lalang memastikan jaringan lancar, komputer menyala sempurna, dan peserta duduk sesuai nomor yang telah ditentukan. Di wajah para siswa, tampak ketegangan yang berbaur dengan rasa ingin tahu. Sebagian menatap layar dengan alis berkerut, sebagian lain menarik napas panjang, mungkin untuk menenangkan diri.
Tak lama kemudian, hadir sosok yang membuat suasana seketika berubah hangat. Bapak Mas’udi Hadiwijaya, S.Pd., M.Pd., Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Kabupaten Sampang, datang melakukan monitoring dan evaluasi pelaksanaan TKA. Didampingi kepala sekolah serta panitia, beliau meninjau satu per satu ruang ujian, memperhatikan jalannya kegiatan dengan cermat.
Wajahnya teduh tapi tegas, menandakan perpaduan antara disiplin dan empati — dua hal yang jarang bertemu, tapi selalu dibutuhkan dalam dunia pendidikan.
Beliau menyapa beberapa siswa, menanyakan perasaan mereka sebelum ujian dimulai. “Santai saja,” ujarnya pelan sambil tersenyum. “TKA ini bukan untuk menakut-nakuti, tapi untuk mengenal kemampuan diri sendiri. Dari sini, kalian bisa tahu di mana posisi kalian, dan bagaimana melangkah lebih jauh.”
Sederhana, tapi terasa seperti nasihat seorang ayah kepada anak-anaknya.
Tak berhenti di situ, beliau juga menambahkan pesan moral yang menyentuh :
“Nilai itu penting, tapi kejujuran dan semangat belajar jauh lebih berharga. Dunia kerja nanti tidak mencari yang selalu benar, tapi yang mau terus belajar dari kesalahan.”
Kalimat itu menggema di benak siswa yang mendengarnya — mungkin tak langsung dipahami, tapi pasti akan diingat.
Melalui Tes Kemampuan Akademik berbasis komputer ini, capaian akademik siswa dapat terukur dengan lebih objektif dan terstandar. Hasilnya nanti akan menjadi acuan penting bagi berbagai pihak: siswa untuk mengenali potensinya, orang tua untuk memahami arah pendidikan anaknya, sekolah untuk mengevaluasi proses belajar, bahkan perguruan tinggi dan dunia kerja untuk menilai kesiapan generasi muda Robatal menghadapi masa depan.
Menjelang siang, ketika sesi kedua berakhir, suasana sekolah mulai melonggar. Beberapa siswa tersenyum lega, sebagian lain merenung sambil menatap hasil ujian di layar. Di luar ruangan, angin berhembus lembut membawa aroma tanah kering yang hangat — tanda hari telah berjalan dengan baik.
Bapak Mas’udi Hadiwijaya menutup kegiatan hari itu dengan penuh rasa syukur. Ia tahu, di balik suara “klik” yang terdengar sepanjang pagi, tersimpan doa, usaha, dan keyakinan anak-anak Robatal untuk menjadi lebih baik.
Karena di ujungnya, pendidikan bukan sekadar tentang nilai, tapi tentang perjalanan —
perjalanan untuk mengenali diri, berani mencoba, dan terus tumbuh meski pelan-pelan.
#SmekneroBerkilau
Tinggalkan Komentar